Oleh : Sar
Hampir tiga tahun membuntu
Seorang pria memendam pilu
Menyaksikan sepak terjang keruh
Segelintir yang
mencoba pura-pura tak tahu
Tiga tahun,
Bukanlah waktu yang sempit
Mencoba menggali kebenaran
Namun hasilnya tak setimpal
Ada apa gerangan negeriku ini
Keadilan belum nampak batang hidungnya
Seseorang yang berjuang melawan kezaliman
Malah tertikam pedang yang ganas
Pria itu,
Penglihatannya berkurang satu
Namun, tidak pada keberaniannya
Sejatinya ia masih sempurna
Pada akhlak dan perilakunya
Sampai kapankah ini terjadi?
Apakah menunggu ini kembali ?
Hingga muncul manusia-manusia lain yang menjadi tumbal ?
Terhadap pahitnya penegakan kaidah di bumi pertiwi
Tikus berdasi tertawa riang
Mereka sadar masih dalam ruang yang aman
Payung kedudukan masih melindungi mereka
Hingga penggelapan tak kunjung menemui batas
Lantas, sampai kapan ?
0 comments: