Oleh Andriyana
Kita tak bisa meninggalkan yang namanya
politik, walaupun banyak orang-orang yang bilang bahwa yang namanya politik itu
kotor, jahat, busuk dan lain sebagainya, tetapi dalam kehidupan kita
sehari-hari kita tidak bisa lepas dari yang namanya berpolitik. Karena dalam
menjalankan kehidupan ini tanpa kita sadari kita telah melaksanakan yang
namanya politik. Sejak kita bangun tidur sampai tidur kembali kita menjalankan
yang namanya politik. Karena definisi dari istilah politik itu luas sekali.
Politik bisa diartikan sebagai sebuah cara, taktik, teknik, dan strategi dalam
menjalani kehidupan. Politik sebagai usaha yang ditempuh warga negara untuk
kebaikan bersama (Teori Aristoteles Klasik). Politik sebagai hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara. Politik sebagai kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan
kekuasaan di masyarakat. Politik sebagai segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Dari beberapa definisi mengenai
politik tersebut dapat kita ambil contoh nyata berpolitik
didalam kehidupan sehari-hari kita seperti memilih sesuatu hal yang menurut
kita cocok dengan diri kita atau yang kita senangi. Contohnya adalah ketika
kita memilih sekolah atau perguruan tinggi yang kita minati, memilih kepala daerah
atau presiden dalam pemilu, sampai kita memilih seseorang yang kita sukai untuk
dijadikan seorang pacar atau pasangan hidup, sampai dari hal terkecil sekalipun
kita tidak bisa lepas dari yang namanya politik. Sedangkan yang dinamakan
perilaku politik adalah perilaku yang dilakukan oleh insan/individu atau
kelompok guna memenuhi hak dan kewajibannya sebagai insan politik. Seorang
individu/kelompok diwajibkan oleh negara untuk melakukan hak dan kewajibannya
guna melakukan perilaku politik. Karena politik tidak hanya untuk orang-orang
yang bergabung dalam partai politik saja atau pejabat-pejabat yang ada di
Senayan saja. Tetapi politik mencakup seluruh makhluk hidup yang mempunyai akal
dan pikiran dalam menjalankan kehidupannya.
“Dunia
ini, panggung sandiwara”. Begitulah penggalan lirik dari sebuah lagu pada tahun
90-an. Tak dapat dipungkiri memang, dunia yang sekarang ini kita huni tak lepas
dari yang namanya sandiwara, drama, ataupun kepura-puraan belaka. Manusia
memang bukanlah makhluk yang sempurna seperti malaikat, manusia pasti mempunyai
kesalahan dalam kehidupannya. Dalam panggung politik sekarang ini, pemeran
politik atau orang-orang yang berada dalam panggung politik tak lepas dari yang
namanya kemunafikan, atau pun kepura-puraan belaka, meskipun tidak semua
politisi-politisi yang seperti itu. Tapi kita tak dapat menyangkal bahwa banyak
sekali masyarakat yang telah muak dan jenuh atas peran dari aktor-aktor politik
yang memerankan peran antagonisnya dalam menjalankan strategi politiknya. Di
satu sisi ketika aktor politik tersebut hendak menghadapi pemilu baik itu
pemilu legislatif, pilbub, pilwalkot, pilgub dan pilpres sekalipun maka ia akan
memerankan tokoh protagonis dalam memperoleh simpati masyarakat, lebih tepatnya
dalam mengambil suara masyarakat agar memilihnya dalam memenangkan pemilu.
Sandiwara
yang digunakannya sangat berseni dan ampuh sekali dalam mengambil hati rakyat
untuk kepentingan dirinya sendiri ataupun partainya. Masyarakat dibuat terkesan
dan merasa cocok dengan pilihannya tersebut setelah melihat sandiwara yang
telah ditampilkan oleh para aktor politik tersebut. tetapi masyarakat pada
akhirnya banyak yang menyesal dengan aktor tersebut ketika aktor tersebut
berubah memainkan peran antagonis setelah berhasil memenangkan pemilu dan telah
duduk dalam panggung megah kursi kekuasaannya. Contohnya ketika masa kampanye
dalam pemilu banyak para kandidat menyampaikan visi-misi nya yang membuat
masyarakat merasa terkesan akan ekspektasi-ekspektasi yang kandidat itu
sampaikan, dia berjanji akan mensejahterakan rakyat dan sebagainya, pada saat
itulah ia memerankan peran protagonisnya. Tetapi ketika telah memenangkan
pemilu, dia ternyata tak sesuai dengan ucapan-ucapan manis yang ia janjikan
kepada masyarakat. Ia seolah amnesti akan ekspektasi-ekspektasi nya dalam
mensejahterakan rakyatnya. Saat itulah ia memerankan peran antagonisnya.
Masyarakat
telah muak akan kemunafikan para aktor politik yang bersandiwara dalam panggung
kekuasaannya. Masyarakat sudah jenuh akan pentas sandiwara yang disuguhkan oleh
aktor-aktor politik. Ditambah dengan kondisi perpolitikan di Indonesia yang
sekarang sedang banyak dimasuki oleh para aktor atau aktris asli dan
professional yang sudah malang melintang dalam dunia perfilman atau drama di
Indonesia. Bahkan seorang raja dangdut sekalipun dan merupakan aktor film pada
tahun 70-an sudah mendeklarasikan diri akan maju sebagai presiden atau orang
no. 1 di Indonesia. Sekarang sudah banyak kepala-kepala daerah dan anggota
legislatif yang dipimpin oleh seorang ahli peran atau pemain drama yang sudah
pandai bersandiwara dalam dunia perfilman Indonesia. Dengan begitu kondisi
perpolitikan di negara kita sekarang ini telah banyak dimasuki oleh para
politisi yang bukan hanya pandai berpolitik saja, tetapi juga sangat pandai memainkan
peran atau sandiwara. Tetapi pertanyaanya apakah mereka juga akan pandai
bersandiwara dalam panggung yang berbeda dan situasi serta kondisi yang berbeda
dalam panggung politik? Jawabannya bisa kita saksikan dalam panggung
perpolitikan Indonesia dan kita analisis bersama-sama.
Politik
merupakan sebuah anugerah dari Tuhan yang perlu kita syukuri dan kita
manfaatkan. Karena dengan kita mengetahui cara-cara berpolitik yang baik kita
dapat menjalani kehidupan ini dengan harapan yang kita inginkan, tentunya harapan
yang baik yang sesuai dengan nilai dan norma yang ada dalam masyarakat. Kita
sering sekali mendengar dari masyarakat bahwasanya politik itu adalah sesuatu
hal yang harus dijauhi, yang harus dihindari dan merupakan sesuatu hal yang
buruk. Barang siapa seseorang telah berkecimpung dalam dunia politik pasti
dicurigai sebagai seorang koruptor. Padahal esensi dari politik itu tidak
seperti itu. Karena berpolitik itu sangat diperlukan oleh semua orang dalam
menjalani kehidupannya. Tidak mungkin ada manusia di dunia ini yang tidak
berpolitik, tidak akan ada di dunia ini manusia yang tidak berpolitik. Semua
manusia pasti berpolitik, baik yang
disadari maupun yang tidak ia sadari, karena politik tidak bisa dilepaskan dalam
kehidupan ini.
Tetapi
jika kita berbicara mengenai keadaan politik dalam lingkup kenegaraan yang ada
di Indonesia memang masyarakat tidak salah dalam menilai kondisi politik yang
sedang terjadi di Indonesia sekarang ini. Kondisi perpolitikan yang sedang
terjadi di Indonesia memang sedang kacau balau, semrawut, dan tidak teratur
dengan baik. Karena SDM-SDM atau para pejabat-pejabat yang mempunyai kekuasaan
dan wewenang yang sedang mengatur negara kita ini tidak semuanya mempunyai
komitmen, loyalitas dan integritas yang kuat dalam menjalankan roda
pemerintahan negara Indonesia. Banyak sekali pejabat-pejabat yang tersandung
dengan hukum, banyak koruptor-koruptor yang merugikan negara, partai politik
yang hanya mementingkan kepentingan partai nya saja tidak mementingkan
apresiasi suara rakyat dan lain sebagainya. Oleh karena itulah “politik
telah dipolitik oleh para politikus-politikus yang tidak tahu cara berpolitik
yang baik.” Politik menjadi sesuatu hal yang buruk dan dicap negatif oleh
sebagian masyarakat dikarenakan oleh tindakan para politikus-politikus yang tak
beretika dan bermoral. Politik yang baik adalah politik yang mengutamakan
kepentingan bersama.
Karena ilmu politik merupakan bagian dari rumpun
ilmu-ilmu sosial, oleh karena itu kita sebaiknya membersihkan dan meluruskan
makna dari kata “Politik” itu sendiri. Karena tidak semuanya yang dinamakan
politik itu negatif. Baik buruknya politik itu tergantung dari orang yang
melakukan tindakan politik itu. Justru politik sangat dibutuhkan dalam
kehidupan sehari-hari dan tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan kita. Dengan
politik kita bisa merencanakan sesuatu hal yang kita inginkan dengan sebuah
perencanaan yang matang, dengan politik kita bisa mendapatkan sesuatu hal yang
kita inginkan. Oleh karena itu marilah kita hilangkan paradigma-paradigma yang
negatif atau buruk mengenai politik itu sendiri. Karena politik merupakan
sesuatu hal yang sangat penting di dalam kehidupan sosial dalam berbangsa dan
bernegara untuk kita pahami dan kita pelajari, salah satunya dengan cara kita
berpikiran yang positif mengenai arti kata dari politik itu sendiri.
0 comments: