KUCING
PELINDUNG MAHASISWA DI AREA KAMPUS BUMSIL
Penulis : Anonim
U-Friends nyadar
nggak sih? Kalau kampus kita Bumi Siliwangi itu salah satu kampus yang banyak
banget kucingnya? Entah bertebaran darimana makhluk-makhluk lucu itu, seakan
menghiasi tiap sudut bagunan atau tempat-tempat yang biasa jadi tempat
nongkrong mahasiswa. Sungguh sebuah suasana yang nggak akan terlupakan ketika
nongkrong di lingkungan UPI yang asri dengan pohon-pohon rindangnya ditemani
kucing-kucing gemes yang berlompatan kesana kemari.
Dulu banget,
nggak pake banget sii… hehe. Admin masih inget pas zaman-zamannya aktif di
HMCH. Dulu sekitar tahun 2022-an lah, masih kinyis-kinyis mahasiswa semester 3
atau 4. Masih semangat-semangatnya banyak kegiatan di HMCH yang mengharuskan
kita pulang malem terus. Sampe-sampe kadang pulang lebih dari jam 12 malam demi
menyelesaikan acara. Disclaimer dulu nih U-Friends, buat kalian yang sering
berkegiatan di UPI malam-malam, pasti sudah tidak asing dengan suasana UPI di
malam hari. Dimana pohon-pohon rindang dan besar menghiasi tiap sudut jalan
seakan melambai pada setiap orang yang lewat.
Hening. Hening
sekali. Suatu ketika admin bareng sama tiga temen admin, sebut saja Kang Deni,
Teh Agis dan Teh Elis. Waktu itu kita habis kegiatan di “Keong” atau Shell
Dome biasa orang menyebutnya. Buat yang kurang tahu lokasinya ada di
sebelah timur atas kampus UPI, atau sebelah utara gedung isola percis
dipinggirnya Museum Pendidikan Nasional. Waktu itu admin dan ketiga temen admin
selesai kegiatan pukul satu dini hari. Kebayang kan sepinya UPI jam segitu.
Kami berempat pulang dari Keong melewati jalan utama yang rutenya dimulai dari
gedung FPBS, kemudian gedung Garnadi, FPEB, Balai Bahasa, FK hingga ke FPOK.
Bisa dibayangkan
betapa sepinya rute tersebut, apalagi dari FK kesananya lagi. Iyyy…belum
apa-apa admin udah merinding duluan. Dari daerah FPEB, admin merasa kok ada
yang mengawasi ya? Ah mungkin cuma perasaan admin saja, toh admin juga nggak
mau bikin yang lain takut kalau-kalau harus bilang merasa ada yang mengawasi.
Kami terus berjalan, tanpa kami sadari dibelakang kami ada seekor kucing
berbulu putih dengan ekor yang panjang mengikuti kami, seakan tidak membiarkan
kami lewat sendiri melalui jalan itu. Angin berhembus, suara daun bergesekan
satu sama lain, menambah suasana mencekam melewati rute jalan dekat FK itu.
Kami terus berjalan sambil mengobrol kecil, memecah keheningan malam yang sepi.
Ditambah lampu-lampu jalan yang seharusnya menerangi malam itu padam, gelap,
hanya diterangi oleh senter dari HP kami masing-masing.
Tiba saatnya
kami melewati gedung FPOK, langkah kami semakin cepat, admin makin yakin kalau
kami sedang diawasi oleh mata-mata yang tidak terlihat. Entah mahluk apa yang
mungkin sedang mengintai kami. Intinya tubuh kami memberikan reaksi merinding
sebagai upaya pertahanan dari ancaman. Kucing yang mengikuti kami terus setia
dibelakang kami, adanya kucing itu sedikit menenangkan kami yang ternyata
teman-teman admin juga merasakan hal yang sama. Setelah melewati FPOK, kami
tiba dideka gedung tenis dekat FPMIPA. Admin berhenti dan berbalik dan
mengatakan perkataan spontan kepada kucing yang dari tadi mengikuti kami.
“Sudah meng, kami sudah merasa aman, sekarang kamu boleh kembali ketempat kamu
tadi, jangan ikuti kami terus, kami sudah dekat dengan rumah kami…”
Seakan mengerti
perkataan admin, kucing itupun ikut berhenti dan seperti memandangi kami yang
berlalu pergi. Memastikan kami pulang dengan selamat, kemudian kucing itu
menghilang dibalik gelapnya pepohohan FPOK. Kami bisa bernafas lega sambil
keheranan, kok kucing itu mengikuti kami sampai FPMIPA? dan mengapa dia seperti
mengerti bahasa yang kami ucapkan? Wallahu a'lam, mungkin itu adalah salah satu
pertolongan Tuhan bagi hambanya yang merasa tidak aman dengan mengutus makhluk
lucu unruk mengantarkan kami pulang.
kayanya bakal lebih seru kalau u-zerem pake media podcast min😁🔥
ReplyDelete