#KABURAJADULU
Terdengar seperti hastag biasa bukan? Seperti hastag anak-anak yang tidak betah di rumah orang tua nya dan berniat melarikan diri dari sana. Namun, hastag ini bukan tentang anak biasa, tetapi tentang anak bangsa. Pertama-tama, kita tidak bisa mengelak bahwasannya masyarakat Indonesia saat ini sedang dalam suasana yang chaos dengan berbagai polemik dan kontroversi mulai dari kelangkaan gas, kenaikan harga bbm, dana PIP yang diselewengkan, dan puncaknya adalah adanya efisiensi penggunaan dana pemerintahan pada setiap kementrian sehingga terjadi fenomena PHK massal dan sistem kera WFH dalam 75% jam kerja.
Disinilah hastag #kaburajadulu mencuat, dari yang pertama muncul di twitter pada akhir tahun 2024 yang digunakan untuk menggambarkan keberanian pergi ke luar negeri demi Pendidikan dan pekerjaan, pada 2025 ini berubah makna menjadi bentuk kekecewaan masyarakat Indonesia yang diungkapkan di media sosial terhadap segala masalah yang semakin rumit di dalam negeri sehingga menggambarkan bahwa lebih baik kabur atau halusnya pergi ke luar negeri untuk mendapat kehidupan, pelayanan, pekerjaan dan Pendidikan serta kedamaian yang diberikan oleh negara lain. Merangkum dari kompasiana, fenomena ini bukanlah sekedar tren iseng, atau membuat kegaduhan atau sengaja memprovokasi, tetapi mencerminkan realitas sosial, ekonomi, dan politik yang mendorong anak muda untuk bermimpi tentang kehidupan yang lebih baik di negeri orang.sulitnya pekerjaan yang bisa didapatkan oleh generasi muda yang dalam perjalanan menyiapkan masa depan, sistem Pendidikan yang seolah dipermainkan, korupsi yang tidak ada habisnya, serta kondisi politik demokrasi yang semakin keruh pra dan pasca pilpres sebelumnya. Dalam segi ekonomi, masyarakat Indonesia mengalami kesulitan dengan gaji yang kecil sementara komoditas hidup semakin mahal serta pajak yang mulai naik. Selain itu, fenomena efisiensi anggaran juga membuat banyak sekali pengangguran baru yang muncul dari hasil pemangkasan tenaga kerja besar-besaran seperti pada kementrian PU, dilansir dari www.msn.com saat dikonfirmasi, Dody(Menteri PU) tidak menampik hal tersebut dengan alasan 18.000 karyawan yang diberhentikan habis kontrak “itu habis kontrak, next kontraknya belum” kata Dody saat ditemui di kompleks Parlemen RI, Rabu (12/2/2025).
Kurang apa lagi yang memperkuat tagar #kaburajadulu semakin mencuat? Generasi muda Indonesia mengalami kekhawatiran yang amat sangat pada saat ini, sehingga menganggap bahwa pindah ke negara lain adalah solusi untuk menata dan menjamin kehidupan di masa tua nanti. namun banyak hal yang dipertimbangkan bila anak muda Indonesia ingin merealisasikan tagar #kaburajadulu, mulai dari keluarga yang harus ditinggalkan atau dibawa, tujuan negara yang akan disinggahi, finansial yang cukup dan tidak cukup untuk semua hal tersebut, dan kemampuan Bahasa asing serta banyak hal lainnya.
Banyak yang dikhawatirkan dari bangsa ini, entah apa tujuan dan cita-citanya sekarang. Melihat kembali pada alenia keempat tentang cita-cita bangsa Indonesia menjadikan banyak pertanyaan. Pertama, melindungi segenab bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, tetapi mengapa malah bisa se-kacau ini, dan korupsi seolah menjadi budaya? Apa yang dilindungi kalua begitu?. Kedua, memajukan kesejahteraan umum, memangnya ksejahteraan mana yang maju? Disaat komoditas paling penting malah susah didapatkan dan susahnya pekerjaan serta upahnya pas-pasan?. Ketiga, mencerdaskan kehidupan bangsa, bagaimana bangsa bisa cerdas jika budaya kolot dipelihara dan anggaran Pendidikan dipangkas habis-habisan?. Keempat, ikut melaksanakan ketertiban dunia, sebenarnya dunia mana yang mau ditertibkan sementara pemerintahan dan rakyat Indonesia sendiri tidak ada yang tertib
Mari berdo’a kepada yang kuasa agar Indonesia lekas membaik dan young citizen Indonesia tidak kabur, serta menyelamatkan bangsa ini, darah kita Indonesia, jiwa kita Pancasila, kita adalah bhinekka tunggal ika.
Sumber: