Pantura
Penulis : Lutfil Hakim
Matahari terbit tampak dari utara jawa
Tetesan darah dan keringat para pitarah
Membangun kausa peradaban pantai utara
Sebuah kehangatan kian menjamah
Hingga menjadi Tempat teduh para pengelana
Suara klakson bising tetapku nikmati sebagai lagu
Desakan yang menghambat penantian sanak saudara
Liang-liang yang kala itu menjadi sumber kesedihan
Rintisan niaga berdiri di sepanjang arteri negeri
Iringan cahaya obor ikut serta menyertai
Merehatkan sejenak para pecandu kopi
Sembari berdoa di penghujung malam bulan suci
Bagaikan radiator spring yang nan sirna akan kejayaan
Sumber kehidupan tersulih lidah hitam menjulur
Menyirnakan vibrasi kenangan jalan
Yang hanya Sebatas jalur tak beralur
0 comments: