Tuesday, October 2, 2012

KULIAH UMUM WAMENDIKBUD


FPIPS GELAR KULIAH UMUM BERSAMA WAMENDIKBUD


BANDUNG, (UPP).-

Jurnalis UPP, Adi Darma saat sesi wawancara dengan Wamendikbud , Prof. DR. Ir. Musliar Kasim, MS. di Gedung BPU UPI, Sabtu (29/9). (doc.dudih)
Kuliah umum yang diselenggarakan oleh Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia pada hari Sabtu, 29 September 2012 pukul 09.00 WIB di Balai Pertemuan Umum UPI Bandung mendatangkan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim. MS dengan mengangkat tema “Tantangan Dunia Pendidikan Indonesia: Respon Profesional Pendidik dan Tenaga Kependidikan”. Walaupun kegiatan tersebut diperuntukkan untuk umum dan tidak ada keterangan resmi yang memuat bahwa kegiatan itu bersifat khusus namun sasaran dari kegiatan tersebut lebih diutamakan kepada mahasiswa baru FPIPS UPI angkatan 2012 agar membuka pemikiran mahasiswa untuk lebih terpacu dalam perubahan dan peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. Pada pembukaan acara, peserta kuliah umum dimanjakan dengan alunan musik tradisional angklung yang dipersembahkan oleh para mahasiswa jurusan Management Resort and Leisure dan paduan suara Manajemen Pemasaran Pariwisata. Setelah sesi hiburan selesai barulah Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si. selaku Dekan FPIPS memberikan sambutan sebagaimana tema yang diangkat mengenai tenaga pendidik maka beliau menyampaikan tujuan pendidikan di perguruan tinggi berfungsi sebagai kajian ilmu yang saling berintegrasi dan berkorelasi. Setelah sambutan beliau selesai, Prof. H. Furqon, MA., Ph.D selaku Pembantu Rektor Bidang Akademik dan Hubungan Internasional meresmikan kegiatan tersebut dengan memukul gong sebagai tanda dimulainya acara kuliah umum, dan dilanjutkan pada penyerahan sertifikat ISO untuk FPIPS yang diberikan kepada Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si selaku Dekan FPIPS.
Dalam kuliah umum nya Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim. MS menyampaikan bahwa tujuan pendidikan menurut beliau yaitu menghasilkan insan cerdas dan membentuk alumni yang membuahkan tenaga kerja mandiri. Beliau mengungkapkan rasio tenaga pendidik dan peserta didik di negara Indonesia adalah 1 : 20. Dalam sistem pendidikan yang maju sekalipun, rasio tersebut adalah perbandingan yang ideal untuk menjadikan pendidikan di suatu negara berjalan dengan efektif. Beliau pun memaparkan bahwa pendidikan di Perguruan Tinggi seharusnya memberikan pelayanan dan pengembangan dalam bidang akademik, kreatifitas, wirausaha, pendidikan karakter, dan semangat kebangsaan (NKRI). Sehingga tidak hanya kemampuan intelektual yang dijunjung tinggi tapi pembentukan moral pelajar pun dijadikan bahan yang sangat penting.
Dari hasil wawancara intensif yang dilakukan oleh tim UPP HMCH kepada Wamendikbud bidang pendidikan Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim. MS. usai kegiatan tersebut, ditujukan pertanyaan mengenai gencarnya pendidikan karakter dan isu perubahan kurikulum pendidikan di persekolahan beliau menanggapi bahwa perubahan kurikulum sudah dimasukan dalam RPJM SISDIKNAS dan akan dilakukan revisi kurikulum secara signifikan. Beliau pun mengungkapkan pendidikan moral dan karakter yang diterapkan dalam kurikulum pendidikan perlu disisipkan di setiap mata pelajaran, terutama mengingat maraknya tawuran yang terjadi berulang kali di kalangan sekolah menengah sehingga pemikiran siswa akan terespon positif ketika mempelajari apapun dan diharapkan siswa masuk dalam proses pembelajaran itu sendiri tidak hanya menjadi sasaran satu arah ketika berada di sekolah.
Salah satu peserta kuliah umum yaitu Syifa seorang mahasiswa PKn angkatan 2012 mengungkapkan kegiatan yang dilaksanakan sangat bermanfaat karena mayoritas peserta kuliah umum berpredikat sebagai calon pendidik didorong untuk menjadi guru yang memiliki integritas dan dapat menjadi panutan karena pendidikan akan berjalan efektif dengan adanya tenaga pendidik yang mempuni. Selain itu, peserta bernama Yusuf Bachtiar mahasiswa PKn 2012 menjelaskan pemikiran kritisnya mengenai kegiatan tersebut, baginya wamendikbud kurang memaparkan tentang proporsional dan distribusi tenaga pendidik di Indonesia, dan dia mengkritisi pendapat wamendikbud tentang penekanan peserta didik kepada pendidikan kejuruan, menurutnya pendidikan kejuruan adalah penting bagi kesuksesan industri di negara ini namun sangat lebih dibutuhkan pendidikan yang menjunjung tinggi sifat kepemimpinan bukan hanya sekedar menjadi pekerja.
(Adi/Ajeng Ayu/Dudih/UPP HMCH)
Previous Post
Next Post

Unit Pers dan Penerbitan HMCH adalah salah satu unit khusus dalam intern Himpunan Mahasiswa Civics Hukum Jurusan Pendidikan Kewaganegaraan FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia yang bergerak di bidang jurnalistik

0 comments: