Pandemi Covid-19 merubah tatanan
masyarakat dunia. Guna mencegah penularan wabah virus corona yang meluas,
masyarakat diimbau bahkan dipaksa untuk tinggal di rumah. Sekolah, bekerja
bahkan beribadah pun dianjurkan untuk dilakukan di rumah saja. Hampir semua
negara mengimbau warganya untuk tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak ada
kepentingan yang mendesak. Terkecuali, memang bagi mereka yang harus keluar dan
kegiatannya tidak bisa dilakukan dari rumah. Perubahan tersebut tentu juga
berdampak luas di banyak sektor. Pasalnya berubahnya aktivitas masyarakat
tersebut membuat dunia usaha sepi, seperti bidang pariwisata, transportasi
online, penjualan retail dan masih banyak lagi. Berjalannya waktu, tinggal di
rumah dinilai tidak bisa selamanya diterapkan untuk menjaga keseimbangan
perekonomian.
Musibah Pandemi ini tidak dapat diprediksi kapan berakhirnya, begitu juga dengan kegiatan perekonomian di Indonesia yang tidak bisa diprediksi kapan bisa membaik kembali seperti normal lagi. PSBB sendiri belum teruji efektif untuk menekan angka penyebaran Covid 19 ini, mungkin hanya beberapa daerah saja yang berhasil menekan angka penyebaran, walaupun tidak terlalu banyak. Pemerintah Indonesia melalui Juru Bicara Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan, masyarakat harus menjaga produktivitas di tengah pandemi virus corona COVID-19 dengan tatanan baru yang disebut new normal. Menurutnya, tatanan baru ini perlu ada sebab hingga kini belum ditemukan vaksin definitif dengan standar internasional untuk pengobatan virus corona. Para ahli masih bekerja keras untuk mengembangkan dan menemukan vaksin agar bisa segera digunakan untuk pengendalian pandemi Covid-19.
Lantas,
apa dan seperti apa new normal tersebut?
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmita mengatakan, new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. yang dimaksud new normal disini berarti kita tetap melanjutkan kegiatan kita, terutama kegiatan perekonomian, tetapi tetap melakukan protocol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah agar indusrti besar,menengah,kecil, dapat melanjutkan kegiatan perekonomian mereka. Untuk kesiapan new normal corona, Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah merilis protokol kesehatan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.
Pola hidup baru dapat dijalankan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari. Pola hidup yang dimaksud, diantaranya:
1 Cuci tangan
`` Panduan membersihkan tangan sesering mungkin, menjadi imbauan yang terus dikampanyekan. Jaga kebersihan tangan dengan cairan pencuci tangan atau hand sanitizer, jika permukaan tangan tidak terlihat kotor. Gunakan sabun dan air mengalir, jika tangan terlihat kotor. Ikuti tahapan mencuci tangan yang baik, meliputi punggung tangan, bagian dalam, sela-sela jari dan ujung jari.
2. Hindari menyentuh wajah
Menghindari menyentuh area wajah, khususnya mata,
hidung dan mulut, dalam kondisi tangan yang belum bersih. Tangan dapat membawa
virus yang dapat diperoleh saat kita beraktivitas. Jika tangan kotor dan
digunakan menyentuh wajah, maka virus dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh.
3.
Menerapkan etika batuk dan bersin
Saat batuk atau bersin, tubuh akan mengeluarkan virus
dari dalam tubuh. Maka virus dapat mengenai orang lain, sehingga orang tersebut
dapat terinfeksi virus yang berasal dari tubuh kita.
4.
Gunakan masker
Saat Anda memiliki gejala sakit atau gangguan
pernapasan, gunakan masker medis saat keluar rumah atau berinteraksi dengan
orang lain.
5.
Jaga jarak sosial
Agar terhindar dari paparan virus, seperti SARS-CoV-2
yang mewabah seperti saat ini, maka perlunya selalu menjaga jarak dengan orang
lain minimal 1 meter. Physical distancing atau jaga jarak ini diimbau agar
masyarakat tidak mendatangi kerumunan, meminimalisir kontak fisik dengan orang
lain dan tidak mengadakan acara yang mengundang orang banyak.
6.
Menjaga kesehatan
Selama tidak berkegiatan di luar rumah, pastikan kesehatan fisik selalu terjaga dengan berjemur sinar matahari pagi selama beberapa menit, mengonsumsi makanan bergizi, dan melakukan olahraga ringan.
New normal tidak sama dengan normal atau kehidupan seperti biasanya, karena kita hidup berdampingan dengan pandemi Covid-19, oleh sebab itu protokol kesehatan wajib dilakukan untuk upaya memutus mata rantai penyebaran.
Penulis : Gie
Referensi
Pebri, Y. (2020). New Normal Solusi Selamatkan Perekonomian. [Online]. Diakses dari https://www.kompasiana.com/yadipebri/5ed5291f097f365be7103053/new-normal-solusi-selamatkan-perekonomian
Yulia, N. (2020). Bersiap Untuk New Normal, Berikut Panduan Protokol Kesehatan dari Kemenkes RI. [Online]. Diakses dari https://health.grid.id/read/352166935/bersiap-untuk-new-normal-berikut-panduan-protokol-kesehatan-dari-kemenkes-ri?page=all
0 comments: