Sunday, June 28, 2020

Menyambut new normal, suku anak dalam kesulitan mengikuti anjuran pemerintah

Foto: foto.tempo.co

Pada masa new normal ini hal yang dilakukan sehari-hari akan terbatas dan sulit. New normal sendiri merupakan tatanan baru kehidupan yang di perintahkan oleh pemerintah Indonesia untuk beradaptasi dengan virus Corona yang di duga tidak akan hilang di indonesia.

Dalam hal ini orang rimba jambi pun mulai kawatir setelah mereka menghentikan sasandingon yang sudah diterapkan oleh nenek moyang mereka sejak dulu untuk mengatasi penyebaran wabah. Mereka melakukan sasandingon tiga bulan pasca mengetahui adanya penyebaran pendime di Indonesia. Orang rimba pun berangsur kembali ke kehidupan normal mereka dan menjalani aktivitas seperti biasa.

Mereka kembali ke kehidupan normal mereka dikarenakan oleh beberapa sebab. Banyak yang mengatakan mereka sudah tidak mempunyai hutal lagi karena di jadikan perkebebunan oleh perusahaan besar maupun orang rimba yang sudah dapat program perumahan.

Aktivitas orang rimba normal tentu sanga ngat jauh berbeda dari new normal yang di anjurkan oleh pemerintah Indonesia yang menganjurkan menggunakan masker saat beraktivitas, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan, tentu akan sulit di lakukan oleh orang rimba. Penggunaan masker misalnya, bagi mereka cukup menyulitak, kemudian masker tersebut harus di cuci berulangkali setelah dipaki, sebuah norma kehidupan orang biasa saja masih sulit dilakukan oleh mereka, mencucitangan pun sulit. Yang mereka bisalakuan hanyalah menghindari kerumunan orang saja, mereka tidak akan mampi ke desa, keculai untuk berbelanja atau menjual hasil hutan mereka. Kata Robert.

Tanpa adanya bantuan, alokasi, atau pun jaminan kehidupan dari pemerintah mereka pasti akan kesulitan untuk menjalani hidup mereka dan bakan ketika hidup nya terus seperti ini mereka semua mungkin akan tertular virus covid-19 (Corona).

Pada masa normal biasanya saja terkadang mereka kesulitan dalam ekonomi apalagi dalam masa pendei virus corona seperti sekarang. Dikatakan nya sekarang orang rimba bereada pada kemiskinan absolud yang merupakan kombinasi dari kemiskinan struktural dan pemiskinan kultural orang rimba. "Hanya kebijakan pemerintah yang berpihak ke Orang Rimba yang dapat mengangkat Orang Rimba keluar dari kemiskinan ini. Pemerintah melalui kewenangan dan kebijakannya harus menata kembali pembagian lahan penghidupan yang sudah terlanjur diberikan ijin konsesi ke berpagai perusahaan. Lalu mengalokasikannya sebagian untuk lahan penghidupan Orang Rimba. Lahan Penghidupan berarti bukan hanya pemberian lahan tetapi juga sumber daya yang dapat menjadi mata pencaharian Orang Rimba," ujar Robert.

Penulis:  M. Royyan Mumtaz

Previous Post
Next Post

Unit Pers dan Penerbitan HMCH adalah salah satu unit khusus dalam intern Himpunan Mahasiswa Civics Hukum Jurusan Pendidikan Kewaganegaraan FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia yang bergerak di bidang jurnalistik

0 comments: