Oleh: Widi Riandi
Tidak ada bangsa yang maju tanpa meletakan pendidikan
sebagai dasar utama pembangunan
bangsanya. Pendidik harus menjadi garda terdepan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara yang tercerahkan. Karena tidak mungkin suatu bangsa dan negara akan maju, sedangkan kualitas pendidiknya masih tidak
diperhatikan sama sekali. Dalam pembukaan UUD 1945 jelas dikatakan bahwa tujuan
berbangsa dan bernegara kita selain untuk memajukan kesejahteraan umum, namun
juga mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan dalam mewujudkan kehidupan sebuah
bangsa ini diperlukan adanya para pendidik yang berkualitas. Paradigma
pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara
saat ini hanya lebih terfokus kepada pertumbuhan ekonomi, ukuran besarnya
pendapatan perkapita yang diraih, pembangunan infrastruktur dan bahkan di era
reformasi sekarang ini, pendidikan hanya mendapatkan 20 % dari APBN setiap
tahunnya. Kita sering melupakan bagaimana membangun kualitas manusianya,
padahal semua ukuran itu akan tercermin bagaimana dari kualitas manusianya itu
sendiri. Jika kualitas manusianya mumpuni maka akan berbanding lurus dengan
hasil yang diperoleh.
Salahsatu pilar paling utama pendidikan yang harus
diperbaiki pemerintah adalah kualitas guru. Kualitas seorang guru sangatlah penting,
hingga Kaisar Jepang ketika Kota Hirosima dan Nagasaki di bom atom oleh sekutu
yang pertama ia ucapkan dan tanyakan adalah “berapa jumlah guru yang masih
hidup?”. Karena ia tahu dan menyadari kukuatan utama untuk bangkit, maju dan
menjadi bangsa yang kuat adalah ditentukan oleh pendidikan . Hingga akhirnya
kita melihat perbedaan kualitas antara bangsa kita dan bangsa Jepang sekarang
ini.
Pendidikan bangsa ini cenderung direduksi sebagai urusan
belajar mengajar dibangku sekolah saja. Padahal pendidikan tidak sesempit
demikian, Pendidikan menyoal tentang interaksi antarmanusia. Interaksi antara
pendidik dan peserta didik, antara orangtua dan anaknya, antara anak dan
lingkungan sosialnya. Guru adalah kunci
sukses kualitas pendidikan. Berhentilah berpandangan jika guru hanya sebagai
sekedar profesi, sebagai prospek cerah untuk mendapatkan nafkah. Guru adalah
cerminan masa depan bangsa, gurulah yang
membantu membentuk karakter mutiara-mutiara masa depan bangsa ini. Oleh karena
itu, cara suatu bangsa bagaimana memperlakukan guru atau pendidiknya adalah
cerminan suatu bangsa dalam memperlakukan masa depannya !
Ya, memang ! kurikulum itu penting, namun ada yang lebih
utama yang sering pemerintah lupakan, yaitu para guru dan kualitasnya. Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan suatu ketika pernah mengibaratkan
kurikulum dengan guru. Beliau mengibaratkan kurikulum ibarat pistol, sedangkan
guru sebagai subjek yang mengendalikan pistol tersebut. Seberapa bagus dan
canggihnya pistol itu, namun ketika subjek yang mengendalikan pistol itu tidak
memiliki kemampuan dan kualitas sebagai penembak handal, maka tidak akan pernah
mengenai sasaran dengan tepat. Lalu bagaimana membentuk dan menciptakan guru
yang berkualitas dan menginspirasi ini? Tentu kita masih ingat, ketika kita
masih duduk bangku sekolah dasar ataupun menengah, kita dihadapkan dengan
berbagai karakter guru. Ada yang membuat kita semangat ketika proses belajar
mengajar dikelas ada pula guru yang ketika beliau masuk gairahpun tak ada untuk
belajar. Disinilah peran penting seorang guru bagaimana ketika kita awal masuk
ke kelas peserta didik bisa tercerahkan dengan hanya kedatangan kita ke kelas
maupun diluar kelas atau sekolah. Karena tidak cukup seorang guru menjadi
teladan ketika dikelas ataupun sekolah, namun ia harus menjadi teladan
dimanapun ia berada.
Tentu ketika anda menjadi seorang pendidik atau guru,
anda akan merasa bangga ketika ada peserta didik anda ingin seperti anda dan
akhirnya mengikuti jejak-jejak persis seperti yang anda lakukan. Itulah hakikat
keberhasilan seorang guru yang selain mentransformasikan ilmu pengetahuan,
namun pula mengtransformasikan keteladanan untuk para peserta didik dan
lingkungan sekitarnya.
0 comments: