Sunday, May 10, 2015

Guru, cermin masa depan bangsa?



 Oleh: Widi Riandi
Tidak ada bangsa yang maju tanpa meletakan pendidikan sebagai  dasar utama pembangunan bangsanya. Pendidik harus menjadi garda terdepan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang tercerahkan. Karena tidak mungkin suatu bangsa dan negara akan maju, sedangkan kualitas pendidiknya masih tidak diperhatikan sama sekali. Dalam pembukaan UUD 1945 jelas dikatakan bahwa tujuan berbangsa dan bernegara kita selain untuk memajukan kesejahteraan umum, namun juga mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan dalam mewujudkan kehidupan sebuah bangsa ini diperlukan adanya para pendidik yang berkualitas. Paradigma pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini hanya lebih terfokus kepada pertumbuhan ekonomi, ukuran besarnya pendapatan perkapita yang diraih, pembangunan infrastruktur dan bahkan di era reformasi sekarang ini, pendidikan hanya mendapatkan 20 % dari APBN setiap tahunnya. Kita sering melupakan bagaimana membangun kualitas manusianya, padahal semua ukuran itu akan tercermin bagaimana dari kualitas manusianya itu sendiri. Jika kualitas manusianya mumpuni maka akan berbanding lurus dengan hasil yang diperoleh.
Salahsatu pilar paling utama pendidikan yang harus diperbaiki pemerintah adalah kualitas guru. Kualitas seorang guru sangatlah penting, hingga Kaisar Jepang ketika Kota Hirosima dan Nagasaki di bom atom oleh sekutu yang pertama ia ucapkan dan tanyakan adalah “berapa jumlah guru yang masih hidup?”. Karena ia tahu dan menyadari kukuatan utama untuk bangkit, maju dan menjadi  bangsa yang kuat adalah  ditentukan oleh pendidikan . Hingga akhirnya kita melihat perbedaan kualitas antara bangsa kita dan bangsa Jepang sekarang ini.
Pendidikan bangsa ini cenderung direduksi sebagai urusan belajar mengajar dibangku sekolah saja. Padahal pendidikan tidak sesempit demikian, Pendidikan menyoal tentang interaksi antarmanusia. Interaksi antara pendidik dan peserta didik, antara orangtua dan anaknya, antara anak dan lingkungan sosialnya.  Guru adalah kunci sukses kualitas pendidikan. Berhentilah berpandangan jika guru hanya sebagai sekedar profesi, sebagai prospek cerah untuk mendapatkan nafkah. Guru adalah cerminan masa depan bangsa,  gurulah yang membantu membentuk karakter mutiara-mutiara masa depan bangsa ini. Oleh karena itu, cara suatu bangsa bagaimana memperlakukan guru atau pendidiknya adalah cerminan suatu bangsa dalam memperlakukan masa depannya !
Ya, memang ! kurikulum itu penting, namun ada yang lebih utama yang sering pemerintah lupakan, yaitu para guru dan kualitasnya. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan suatu ketika pernah mengibaratkan kurikulum dengan guru. Beliau mengibaratkan kurikulum ibarat pistol, sedangkan guru sebagai subjek yang mengendalikan pistol tersebut. Seberapa bagus dan canggihnya pistol itu, namun ketika subjek yang mengendalikan pistol itu tidak memiliki kemampuan dan kualitas sebagai penembak handal, maka tidak akan pernah mengenai sasaran dengan tepat. Lalu bagaimana membentuk dan menciptakan guru yang berkualitas dan menginspirasi ini? Tentu kita masih ingat, ketika kita masih duduk bangku sekolah dasar ataupun menengah, kita dihadapkan dengan berbagai karakter guru. Ada yang membuat kita semangat ketika proses belajar mengajar dikelas ada pula guru yang ketika beliau masuk gairahpun tak ada untuk belajar. Disinilah peran penting seorang guru bagaimana ketika kita awal masuk ke kelas peserta didik bisa tercerahkan dengan hanya kedatangan kita ke kelas maupun diluar kelas atau sekolah. Karena tidak cukup seorang guru menjadi teladan ketika dikelas ataupun sekolah, namun ia harus menjadi teladan dimanapun ia berada.
Tentu ketika anda menjadi seorang pendidik atau guru, anda akan merasa bangga ketika ada peserta didik anda ingin seperti anda dan akhirnya mengikuti jejak-jejak persis seperti yang anda lakukan. Itulah hakikat keberhasilan seorang guru yang selain mentransformasikan ilmu pengetahuan, namun pula mengtransformasikan keteladanan untuk para peserta didik dan lingkungan sekitarnya.
Previous Post
Next Post

Unit Pers dan Penerbitan HMCH adalah salah satu unit khusus dalam intern Himpunan Mahasiswa Civics Hukum Jurusan Pendidikan Kewaganegaraan FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia yang bergerak di bidang jurnalistik

0 comments: