Saturday, May 18, 2013

Benarkah Bangsaku Tidak Lagi Memiliki Harga Diri?


Oleh : Ester Venny Augusta

Minggu ini menjadi minggu dimana media informasi baik cetak atau pun elektronik kebanjiran berita. Mulai dari kasus korupsi para pejabat negara, sampai kepada beberapa kasus mutilasi yang mendukakan hati. Bukan hanya itu saja, berita mengenai seorang pejabat yang memiliki beberapa “teman wanita” juga tidak berhenti menjadi sorotan media. Lalu dengan fakta ini apakah kita harus bangga? Tentu tidak, pemberitaan di media membuktikan bahwa ada yang salah dengan bangsa ini, ada sesuatu yang berjalan tidak sesuai dengan cita-cita luhur para pendiri negara ini. “Katanya” bangsaku tidak lagi memiliki harga diri.

Ketika kita membicarakan harga diri bangsa, maka sedikitnya akan terpikir bahwa bangsa ini sedang berada dalam keadaan yang mengkhawatirkan. Fakta di media massa menunjukan betapa sudah hilangnya nilai-nilai pancasila yang luhur itu. Manusia Indonesia seolah telah kehilangan nuraninya, ayah mencabuli anak kandungnya, ibu menyiksa putri yang dilahirkannya. Hak hidup manusia terlihat tidak penting karena ada orang yang tega memutilasi pasangannya sendiri. Rakyat indonesia terutama tenaga kerja Indonesia banyak dilecehkan di negara lagi, suara bangsa Indonesia tidak lagi terdengar jelas di dunia internasional.

Harga diri bangsa nampak telah berkurang dan cenderung semakin memudar baik di mata dunia atau pun di mata bangsa kita sendiri. Di mata dunia suara Indonesia tidak terlalu diperhatikan, namun kesalahan yang dilakukan sedikit saja bisa menjadi kecaman dari dunia internasional. Memang perlu disadari juga bahwa pandangan bangsa lain terhadap bangsa ini adalah mengenai persepsi. Bisa saja pandangan bangsa lain yang meremehkan kita disebabkan oleh penilaian mereka terhadap kekuatan Indonesia. Selain pandangan bangsa lain, tidak dapat dipungkiri bahwa pandangan bangsa kita sendiri juga kurang baik. Banyak anak bangsa kita yang merasakan kekecewaan terhadap pemerintah yang seolah tidak dapat berbuat apapun untuk mengembalikan nama baik bangsa ini.

Mengembalikan harga diri bangsa memang bukan perkara yang mudah, salah satu cara yang bisa ditempuh yaitu melalui jalur pendidikan. Pendidikan adalah pilar tegaknya suatu bangsa, melalui pendidikan juga kemajuan atau kemunduran suatu bangsa dapat terlihat. Dengan pendidikan yang baik maka kualitas sumber daya manusia akan meningkat dan dapat membantu peningkatan harga diri bangsa.  Dalam undang-undang   Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terrencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Jika definisi pendidikan sesuai dengan implikasinya dalam kegiatan pendidikan yang berlangsung dalam setiap jenjang pendidikan maka akan terbentuk manusia-manusia Indonesia yang bukan hanya unggul dalam segi pengetahuan namun juga dalam segi moral.

Peningkatan harga diri bangsa dapat dilihat juga dari karakter bangsa tersebut, IPS dapat membantu peningkatan karakter bangsa karena pembentukan karakter bangsa termuat dalam tujuan pembelajaran IPS yaitu mmembentuk warga negara yang baik. Secara umum dapat dirumuskan tujuan pembelajaran IPS, antara lain mengantarkan, membimbing dan mengembangkan potensi peserta didik agar : (1) menjadi warga negara (dan juga warga dunia) yang baik; (2) mengembangkan pemahaman mengenai pengetahuan dasar keekonomian, kesejarahan, kegeografian, kesosiologian, kewarganegaraan, dan kemasyarakatan, secara terpadu (3) mengembangkan kemampuan berpikir kritis dengan penuh kearifan dan keterampilan inkuiri untuk dapat memahami, menyikapi, dan mengambil langkah-langkah untuk ikut memecahkan masalah sosial kebangsaan, (4) membangun komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan menghargai serta ikut mengembangkan nilai-nilai luhur dan budaya Indonesia, dan (5) mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dalam kehidupan masyarakat yang majemuk, baik lokal, regional maupun internasional. Melalui pendidikan IPS nilai-nilai kebangsaan Indonesia disinergikan dengan dinamikan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan IPS memberikan pembelajaran berdasarkan nilai-nilai yang berakar pada filosofi pancasila.

Jadi menurut saya bangsa kita bukan tidak memiliki harga diri, namun harga diri yang dulu diakui dunia mulai hilang karena perilaku yang ditunjukan oleh anak bangsa. Tugas untuk mengembalikan harga diri bangsa bukanlah tugas sekelumit orang saja, namun menjadi tugas kita bersama sebagai anak bangsa. Mari kita kembalikan lagi nama baik bangsa yang kita cintai, mulai dari diri kita sendiri untuk bangsa ini. 



Previous Post
Next Post

Unit Pers dan Penerbitan HMCH adalah salah satu unit khusus dalam intern Himpunan Mahasiswa Civics Hukum Jurusan Pendidikan Kewaganegaraan FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia yang bergerak di bidang jurnalistik

0 comments: