Oleh : Ester Venny Augusta
Minggu
ini menjadi minggu dimana media informasi baik cetak atau pun elektronik kebanjiran
berita. Mulai dari kasus korupsi para pejabat negara, sampai kepada beberapa
kasus mutilasi yang mendukakan hati. Bukan hanya itu saja, berita mengenai seorang
pejabat yang memiliki beberapa “teman wanita” juga tidak berhenti menjadi
sorotan media. Lalu dengan fakta ini apakah kita harus bangga? Tentu tidak,
pemberitaan di media membuktikan bahwa ada yang salah dengan bangsa ini, ada
sesuatu yang berjalan tidak sesuai dengan cita-cita luhur para pendiri negara
ini. “Katanya” bangsaku tidak lagi memiliki harga diri.
Ketika
kita membicarakan harga diri bangsa, maka sedikitnya akan terpikir bahwa bangsa
ini sedang berada dalam keadaan yang mengkhawatirkan. Fakta di media massa
menunjukan betapa sudah hilangnya nilai-nilai pancasila yang luhur itu. Manusia
Indonesia seolah telah kehilangan nuraninya, ayah mencabuli anak kandungnya,
ibu menyiksa putri yang dilahirkannya. Hak hidup manusia terlihat tidak penting
karena ada orang yang tega memutilasi pasangannya sendiri. Rakyat indonesia
terutama tenaga kerja Indonesia banyak dilecehkan di negara lagi, suara bangsa
Indonesia tidak lagi terdengar jelas di dunia internasional.
Harga
diri bangsa nampak telah berkurang dan cenderung semakin memudar baik di mata
dunia atau pun di mata bangsa kita sendiri. Di mata dunia suara Indonesia tidak
terlalu diperhatikan, namun kesalahan yang dilakukan sedikit saja bisa menjadi
kecaman dari dunia internasional. Memang perlu disadari juga bahwa pandangan
bangsa lain terhadap bangsa ini adalah mengenai persepsi. Bisa saja pandangan
bangsa lain yang meremehkan kita disebabkan oleh penilaian mereka terhadap
kekuatan Indonesia. Selain pandangan bangsa lain, tidak dapat dipungkiri bahwa
pandangan bangsa kita sendiri juga kurang baik. Banyak anak bangsa kita yang
merasakan kekecewaan terhadap pemerintah yang seolah tidak dapat berbuat apapun
untuk mengembalikan nama baik bangsa ini.
Mengembalikan
harga diri bangsa memang bukan perkara yang mudah, salah satu cara yang bisa
ditempuh yaitu melalui jalur pendidikan. Pendidikan adalah pilar tegaknya suatu
bangsa, melalui pendidikan juga kemajuan atau kemunduran suatu bangsa dapat
terlihat. Dengan pendidikan yang baik maka kualitas sumber daya manusia akan
meningkat dan dapat membantu peningkatan harga diri bangsa. Dalam undang-undang Nomor 20 tahun 2003
disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terrencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Jika
definisi pendidikan sesuai dengan implikasinya dalam kegiatan pendidikan yang
berlangsung dalam setiap jenjang pendidikan maka akan terbentuk manusia-manusia
Indonesia yang bukan hanya unggul dalam segi pengetahuan namun juga dalam segi
moral.
Peningkatan
harga diri bangsa dapat dilihat juga dari karakter bangsa tersebut, IPS dapat
membantu peningkatan karakter bangsa karena pembentukan karakter bangsa termuat
dalam tujuan pembelajaran IPS yaitu mmembentuk warga negara yang baik. Secara
umum dapat dirumuskan tujuan pembelajaran IPS, antara lain mengantarkan,
membimbing dan mengembangkan potensi peserta didik agar : (1) menjadi warga
negara (dan juga warga dunia) yang baik; (2) mengembangkan pemahaman mengenai
pengetahuan dasar keekonomian, kesejarahan, kegeografian, kesosiologian,
kewarganegaraan, dan kemasyarakatan, secara terpadu (3) mengembangkan kemampuan
berpikir kritis dengan penuh kearifan dan keterampilan inkuiri untuk dapat
memahami, menyikapi, dan mengambil langkah-langkah untuk ikut memecahkan
masalah sosial kebangsaan, (4) membangun komitmen terhadap nilai-nilai
kemanusiaan dan menghargai serta ikut mengembangkan nilai-nilai luhur dan
budaya Indonesia, dan (5) mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bekerja
sama dalam kehidupan masyarakat yang majemuk, baik lokal, regional maupun
internasional. Melalui pendidikan IPS nilai-nilai kebangsaan Indonesia
disinergikan dengan dinamikan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pendidikan IPS memberikan pembelajaran berdasarkan nilai-nilai yang berakar pada
filosofi pancasila.
Jadi
menurut saya bangsa kita bukan tidak memiliki harga diri, namun harga diri yang
dulu diakui dunia mulai hilang karena perilaku yang ditunjukan oleh anak
bangsa. Tugas untuk mengembalikan harga diri bangsa bukanlah tugas sekelumit
orang saja, namun menjadi tugas kita bersama sebagai anak bangsa. Mari kita
kembalikan lagi nama baik bangsa yang kita cintai, mulai dari diri kita sendiri
untuk bangsa ini.
0 comments: