Tuesday, January 9, 2018

Angin Perdamaian Baru di Asia Timur: Wawasan Perdamaian sebagai Global Citizens yang Cinta Damai


Oleh: Muhammad Mufti Rakadia S. NIM 1503802
Mahasiswa S1 Pendidikan Kewarganegaraan

Tahun 2017 yang lalu dunia telah digemparkan oleh berbagai kabar panas yang memberitakan situasi keamanan di kawasan Asia Timur. Terjadinya provokasi yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump telah memicu Pemimpin Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara) Kim Jong Un untuk melaksanakan berbagai latihan dan uji coba rudal nuklir demi membela diri dari ancaman tersebut. RDR Korea yang menyatakan bahwa rudal terbarunya mampu mencapai seluruh wilayah Amerika Serikat, tentu membuat warga dunia khawatir akan terjadinya Perang Dunia Ketiga. Sudah tidak asing lagi kita semua hampir setiap hari mendengar adu mulut yang terus memanas antara Trump dan Kim Jong Un. Beragam kosa kata pun digunakan untuk saling menjatuhkan mental. Bahkan, media pun ikut terlibat bahkan terlihat terus menyoroti konflik propaganda tersebut, seolah-olah memprovokasi warga dunia untuk turut bergabung dalam konflik tersebut.
Akan tetapi, apakah tahun 2018 akan menjadi pengulangan tahun sebelumnya, di sini kita perlu memperhatikan bagaimana perubahan pemikiran dan haluan yang dipilih oleh masing-masing negara, bagaikan “resolusi tahun baru” yang sering kali dilontarkan oleh pengguna media sosial.
Ketua Komite Partai Buruh Korea Kim Jong Un secara rutin melaksanakan pidato tahun baru sejak mulai menjabat menjadi pemimpin RDR Korea (dahulu nama jabatannya Sekretaris Satu Partai Buruh Korea), seperti Presiden Abadi RDR Korea Kim Il Sung. Mungkin pidato tahun baru ini terlihat sebagai hal yang formalitas dan spontanitas, atau mungkin bagi sebagian orang ini hanya terbaca sebagai “ucapan selamat” dari pemimpin kepada rakyatnya. Akan tetapi, pidato tahun baru ini berbeda. Sama sekali bukan ucapan selamat ataupun ritual formalitas yang hanya menghiasi indahnya malam tahun baru, tetapi justru di pidato tahun baru inilah kita bisa melihat dan membaca pesan politik dan pernyataan sikap secara tidak langsung. Setidaknya garis besar penting yang kita bisa dapatkan dari pidato ini. Apakah tindakan RDR Korea ke depannya akan sesuai atau tidak itu tidaklah penting untuk sekarang. Hal yang terpenting, di sini kita bisa meramalkan dan memetakan, sekaligus juga menyimpan harapan pada pola hubungan internasional di kawasan Asia Timur dan Pasifik yang dijalani oleh lima negara utama, yang sama-sama menginginkan perdamaian sebenarnya.
1.      Keberhasilan Kekuatan Senjata Nuklir yang Sempurna
Hal pertama yang dibahas dalam pidato tahun baru adalah keberhasilan pengembangan senjata nuklir RDR Korea. Rudal nuklir yang tidak asing kita dengar namanya ini menurut Ketua Komite Kim Jong Un sudah menyelesaikan tahap akhir dan mencapai tujuan dengan sempurna melalui latihan dan uji coba. Sudah kita ketahui, di tahun 2017 yang lalu RDR Korea telah melaksanakan berbagai uji coba yang membuat warga dunia khawatir. Akan tetapi, dengan khidmat latihan dan uji coba yang dilaksanakan secara resmi telah berhasil dengan sempurna dan pada akhir November 2017, Rudal Balistik Antar-benua “Hwasong-15” telah berhasil diuji coba, hingga kemampuannya mampu mencapai seluruh wilayah Amerika Serikat.
Hal tersebut sekilas terdengar sebagai provokasi yang menantang Amerika Serikat secara terang-terangan. Memang betul menantang, tetapi sesungguhnya itu bukanlah provokasi yang mengancam secara membabi buta. Dalam pidato ini dikatakan, bahwa dengan memiliki senjata nuklir, RDR Korea telah memiliki kekuatan untuk mencegah perang. Ini artinya senjata nuklir yang diciptakan dan dikembangkan oleh RDR Korea tersebut bukanlah bertujuan untuk membuat peperangan di dunia, tetapi untuk mempertahankan perdamaian dan mencegah Amerika Serikat untuk bertindak agresif kepada RDR Korea. Karena, pada dasarnya dunia ini memiliki pengalaman pahit dengan agresi Amerika Serikat, yaitu Libya dan Irak. Mereka yang terang-terangan menyatakan tidak akan menciptakan senjata nuklir, tak lama kemudian dihabisi oleh Amerika Serikat dan sekutunya. Satu alasan demokratisasi, yang satu alasannya karena memiliki senjata pembunuh massal, yang pada akhirnya tidak ditemukan di mana-mana. Maka dari pengalaman itulah, RDR Korea bersikeras mengembangkan senjata nuklir. 
2.      Jejak Cemerlang di Bidang Ekonomi
RDR Korea bukanlah negara penjaga malam. RDR Korea adalah negara yang mementingkan pertahanannya, tapi juga memerhatikan kesejahteraan rakyatnya. Hal tersebut terbukti dengan tercetaknya berbagai prestasi di bidang industri berat, ringan, otomotif, serta pangan. Juga terselesaikannya konstruksi kompleks mewah di Jalan Ryomyong dalam waktu kurang dari satu tahun (Maret-September 2016 dan Januari-April 2017, September-Desember 2016 konstruksi diistirahatkan karena seluruh tenaga pembangunan dikerahkan untuk merevitalisasi kawasan terdampak bencana banjir dan longsor pada September 2016).
Juche-isasi (baca: nasionalisasi) yang dilakukan di bidang industri berat, terutama dalam pertambangan dan industri kimia telah berhasil disempurnakan, sehingga RDR Korea semakin memperkokoh kekuatan kemandirian dalam ekonomi, juga telah mempercepat waktu untuk penyelesaian Rencana Pembangunan Strategi 5 Tahun yang telah disusun.
Industri ringan yang membantu meningkatkan kualitas kehidupan rakyat pun telah banyak mencapai prestasi yang tinggi. Dimulai dari industri garmen, sepatu, rajutan, dan makanan, telah dilakukan berbagai modernisasi dan nasionalisasi peralatan produksi, sehingga peragaman dan produksi massal produk-produk penunjang kehidupan rakyat semakin mudah untuk digalakkan. Membuat kondisi kehidupan rakyat RDR Korea lebih baik dari sebelumnya dan diperkirakan akan mampu menyaingi kehidupan rakyat di negara kapitalis serta menunjukkan keberhasilan sosialisme.
Di bidang industri otomotif, telah dicapai prestasi tertinggi, yaitu produksi massal traktor dan truk dengan hasil nasionalisasi yang siap dipakai untuk kegiatan ekonomi di dalam negeri. Hal tersebut mendorong elektronisasi dan mekanisasi industri, sehingga kegiatan industri di berbagai bidang, terutama di bidang pangan yang paling menonjol tahun ini semakin mudah dilaksanakan dan hasilnya pun semakin baik dari sebelumnya.
3.      Ilmu Pengetahuan, Sains, Teknologi, Pendidikan, dan Kesenian
Tidak hanya di bidang ekonomi dan militer, tentu di bidang IPTEK dan kesenian pun tahun 2017 menjadi tahun yang cemerlang karena hasil-hasilnya. Para akademisi yang terbaik telah menyelesaikan permasalahan ilmiah yang timbul di dalam negeri, serta mampu menciptakan model-model baru dalam pengembangan teknologi, sehingga hasil-hasil tersebut dikatakan dapat mendorong semangat revolusi yang terus-menerus dijalankan oleh seluruh rakyat RDR Korea.
Lingkungan dan kondisi lapangan di dunia pendidikan pun semakin terbarukan dengan adanya inovasi-inovasi dalam segala aspek, hingga hal tersebut mendorong rakyat untuk lebih berprestasi dalam bidang seni dan olahraga. Di bidang kesenian, terciptanya contoh terbaik dalam penampilan kesenian yang inovatif, modern, serta menghibur namun mengandung nilainilai revolusi sehingga mampu menjadi mesin pendorong untuk rakyat agar selalu meningkatkan produktivitas. Di bidang olahraga, banyak sekali atlet-atlet yang mencetak rekor-rekor baru dan medali-medali emas di berbagai pertandingan internasional. Tidak asing lagi, di RDR Korea tahun ini pun terpilih sepuluh terbaik pemain dan pelatih. Hal tersebut bagi RDR Korea menjadi pendorong semangat agar lebih berprestasi lagi.
4.      Tugas Pemerintah dan Rakyat untuk 2018
Tidak hanya bereuforia dalam kemuliaan yang lalu, tetapi di dalam pidato ini Ketua Komite Kim Jong Un juga menegaskan apa saja tugas ke depan yang harus dicapai oleh seluruh rakyat dan pemangku kebijakan. Agar dapat dipahami secara menyeluruh, berikut adalah poin-poin penting tugas RDR Korea untuk 2018:
a.       Menjadikan RDR Korea sebagai negara strategis di tahun yang menjadi HUT ke-70
b.      Mobilisasi seluruh elemen dan benda untuk mencapai hasil yang lebih baik, dengan mempertahankan tradisi revolusi
c.       Meningkatkan kemampuan dan pengembangan ekonomi di tahun ketiga Rencana Pembangunan Strategis 5 Tahun ini
d.      Modernisasi pembangkit tenaga listrik dan peralihan energy
e.       Mengefektifkan dan mengevisiensi moda transportasi dan logistic
f.        Menghemat tenaga kerja dan daya, meningkatkan kualitas dan kuantitas produk
g.      Prestasi yang semakin baik di bidang pertanian dan perikanan
h.      Membangun Kawasan Pariwisata Laut Daerah Kalma, Wonsan
i.        Penggalakan reboisasi
j.        Modernisasi dan adaptasi model pendidikan
k.      Pengembangan sumber daya manusia melalui olahraga
l.        Menghilangkan angin gaya kehidupan dan pemikiran kontra-sosialis
m.    Produksi massal dan penempatan senjata nuklir
n.      Pengiriman delegasi untuk Olimpiade Musim Dingin Pyongchang 2018
o.      Utara dan selatan harus kerja sama dalam situasi tegang
p.      Perlu diadakannya dialog antara utara dengan selatan
q.      Harus meningkatkan suasana reunifikasi bangsa
r.        Mendoakan agar Olimpiade Pyongchang 2018 berhasil
Di sini kita dapat melihat banyak sekali tugas yang harus dicapai oleh seluruh rakyat maupun pemerintah RDR Korea. Namun, di segi perdamaian dan hubungan internasional, terdapat beberapa poin penting yang mungkin membuat warga dunia terkejut. Adalah poin n hingga poin r.
Dilihat dari isi pidatonya, jika 2017 lalu RDR Korea masih meninjau penilaian dan sikap terhadap pemerintah Korea Selatan, maka di tahun 2018 ini RDR Korea mulai menunjukkan sikapnya terhadap pemerintahan sekarang secara terang-terangan. Sebelumnya, pemerintah boneka Korea Selatan selalu membuat kondisi menegang bahkan ke dalam pidato pun. Namun, kali ini Ketua Komite Kim Jong Un tampaknya benar-benar membedakan pemerintah sekarang dengan yang sebelumnya. Hal tersebut dapat diramal sebagai upaya reunifikasi yang akan berkelanjutan bagi utara maupun selatan. Dari awal Ketua Komite Kim Jong Un telah berniat untuk mengirimkan delegasi tim-tim cabang olahraga ke Olimpiade Pyongchang 2018. Ini membuktikan bahwa RDR Korea akan lebih mendekatkan diri dan mengajak Selatan untuk berbuat demikian, agar keduanya dapat bekerja sama secara politik sosial, di tengah situasi yang tidak stabil akibat provokasi Amerika Serikat.
Dalam pidato ini juga Ketua Komite Kim Jong Un menyatakan perlu diadakannya dialog. Ini adalah hal pertama dalam satu tahun ini, karena semulanya sikap pemerintah Korea Selatan selalu membuat RDR Korea untuk menolak dialog. Akan tetapi, dengan adanya ucapan tersebut RDR Korea telah menunjukkan kesiapan menerima pemerintah Selatan yang sekarang sebagai pemerintah yang sejalan dengan visi RDR Korea. Jika dialog tersebut dapat teraliasasikan, itu akan menjadi sebuah kemajuan luar biasa dalam setahun ini di hubungan utara-selatan. Tidak aneh bila suasana hubungan kedua negara ini kembali seperti masa-masa Presiden Kim Tae Jung dan Jenderal Kim Jong Il.
Tinggal satu masalah yang tersisa, yaitu Latihan Gabungan Militer AS-Korsel yang akan dilaksanakan di saat Olimpiade Pyongchang. Latihan gabungan inilah yang membuat RDR Korea sebelumnya selalu waspada dan mempersiapkan diri perang. Akan tetapi, dengan perkembangan selanjutnya apakah menjadi batal atau diundur, keduanya bisa saja terjadi karena Presiden Mun Jae In telah membalas pidato ini dengan penuh suka cita. Tidak dapat dimungkiri pula RDR Korea akan mengistirahatkan sementara latihan dan uji coba senjata nuklir jika semua ini terealisasi, dan tentu Amerika Serikat tidak menjadi seperti air yang membasahi jemuran yang mulai kering.

Sebagai global citizens yang cinta akan perdamaian, meskipun Asia Timur adalah tempat yang jauh dan kurang kemungkinan memberikan dampak kepada Asia Tenggara, tetap saja perkembangan ini menarik untuk diperhatikan dan sangat berpengaruh sekali kepada pola hubungan internasional, terutama di segi perdamaian. Jika dilihat dari awal tahun saja, tahun 2018 ini sepertinya akan menjadi tahun perubahan yang drastis, dalam artian positif, yang akan disambut hangat oleh seluruh bangsa, dan membawakan kebahagiaan kepada umat manusia.
Previous Post
Next Post

Unit Pers dan Penerbitan HMCH adalah salah satu unit khusus dalam intern Himpunan Mahasiswa Civics Hukum Jurusan Pendidikan Kewaganegaraan FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia yang bergerak di bidang jurnalistik

0 comments: